SMA Dharmakarya Jakarta

Sejarah Singkat

Yayasan Pendidikan Dharma Karya didirikan pada hari Selasa, tanggal 10 September 1957, para pendirinya terdiri dari Sdr. Bachtiar Saleh Jamil,   Sdr.   Alam   Koersoes dan Sdr. Raden Slamet Achdiat Poeraatmadja, Raden Ahmad Kosasih, Meester Abdullah Hafil Sutan Hidajat, Raden Soetojo Mangoenredjo, Raden Sadjoed Achmad Suhaemi, Raden Mas Moestedjo, Soebroto, dan Suhari, Notaris Raden Pranowo Soewandi, yang atas    kekuasaan  surat   penetapan Ketua Pengadilan   Negeri di Djakarta,   tertanggal lima belas   juni   seribu Sembilan ratus lima puluh tujuh nomor 773/1957 P, pengganti Raden Meester Soewandi, untuk membuatkan akte Notaris Pendirian Yayasan Pendidikan Dharma Karya. Adapun para pendiri tersebut telah menyendirikan dan memisahkan dari kekayaan mereka uang sejumlah Rp. 800,- (Delapan Ratus Rupiah), jumlah mana diperuntukan sebagai kekayaan pangkal dari Yayasan Pendidikan Dharma Karya.

Para pendiri YPDK adalah mantan Pejuang Kemerdekaan, birokrat dan politisi, a.I. Sdr. Meester Raden Achmad Kosasih yang menjadi salah satu anggota Perwakilan Delegasi pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, pada tahun 1949, guna berunding dengan Pemerintah Penjajahan Belanda, agar Belanda mengundurkan dan menarik semua bala   tentaranya   dari   wilayah   tanah   air    Indonesia, dan diakuinya keberadaan Pemerintah Republik Indonesia, yang telah diproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.